LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGAMATAN ANATOMI DAN MORFOLOGI TUMBUHAN
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sel merupakan unit terkecil dari bagian tubuh
makhluk hidup yang mampu melaksanakan suatu fungsi. Seperti halnya makhluk hidup
sel akan mengakami proses kelahiran, tumbuh, dewasa dan akhirnya mati. Sel yang
telah mati biasanya di tandai dengan hilangnya sitoplasma dan inti sel.
Sel tumbuan umumnya mengandung plastisida.
Plastisida merupakan organel yang berhubungan dengan sintesis dan penyimpanan
makanan. Pada sel yang masih muda ukurannya kecil dan tidak berwarna. Sedangkan
pada sel dewasa ukurannya menjadi besar. plastisida dapat dengan muda dilihat
walaupun tanpa diwarna karena kebanyakan plastisida berwarna oleh pigmen warnnya
sendiri.
Nantinya sel-sel tersebut akan membentuk suatu
jaringan, jaringan ini akan membentuk suatu organ. Kumpulan dari organ akan
membentuk sistem organ. Namun pada tumbuhan hanya akan membentuk suatu individu
tumbuan.
Pada praktikum kali ini kami mengamati sel pada
hewan tumbuhan dan mengamati morfologi pada tumbuan. Agar kita lebih mengtahui
berbagai jenis sel yang ada pada tumbuhan dan bentuk morfologi dari tumbuan.
1.2.
Tujuan
Ă˜ Mengamati
bentuk serta struktur sel dengan mengggunakan mikroskop.
Ă˜ Membandingkan
struktur morfologi akar,batang dan daun pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Ă˜ Menggambarkan
berbagai alat reproduksi pada tumbuhan
1.3.
Waktu dan Tempat
Praktuikum ini
dilaksanakan pada:
Hari dan tanggal : jumat,17 maret
2017
Waktu :
13:00-16:00 wib
Tempat : laboratorium
biologi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sel
Tumbuhan
Sel
tumbuan merupakan kelompok sel euakriotik. Sel tumbuhan mempunyai bentuk yang
kaku. Bentuk ini berasal dari dinding sel yang paling kuat.
2.2. Organel dan Fungsi
dari sel tumbuan
Vakuola
: ukurannya besar berfungsi untuk menimbun makanan sisa-sisa dari metabolisme
dan untuk penguraian molekul sederhana.
Kloroplas
: organel sel tumbuhan yang berperan dalam fotosintesis karena adanya klorofil dan
pigmen fotosintetik.
Mikrofilamen
: organel sel sejenis mikrotubulus yang tersusun atas protein atkitnd an
miyosin. Fungsinya sebagai penggerak sel.
Peroksisom
: berfungsi untuk perubahan lemak menjadi karbohidrat serta perubahan urin.
Mirokondria
: berfungsi untuk respirsi aerobik dan tempat pembentukan energi.
Ribosom
: berfungsi untuk sintesis protein
Nukleus
: berfungsi untuk mengendalikan seluruh kegiatan sel.
Dindidng
sel : berfungsi membantu mempertahankan bentuk sel.
Membran
sel : berfungsi pertukaran zat.
RE
kasar : berfungsi sintesis protein
RE
halus : berfungsi sintesis lipid.
Badan
golgi : berfungsi untuk sekresi ekskresi
2.3. mekanisme
transport pada sel
a. transport pasif
adalah perpindahan zat tanpa
menggunakan energi meliputi difusi dan osmosi. Transport pasif terdiri dari :
-
Difusi
Merupakan
perpindahan zat terlarut dalam larutan berkonsentrasi tinggi menuju larutan
berkonsentrasi rendah.
-
Osmosis
Merupakan perpindahan
zat pelarut dari larutan berkonsentrasi renda menuju larutan berkonsentrasi
tinggi melalui membaran semi permeabel.
b. Transportasi aktif
merupakan
perpindahan zat dari larutan berkonsentrasi rendah kelarutan berkonsentrasi
tinggi melalui membran selektif permeabel. Transportasi aktif terdiri dari:
- Endositosi
Merupakan proses
memasukan proses padatan atau cairan melalui membran. sel endositosis terdiri
dari sel fagositosis dan pinositosis.
- Eksositosis
Merupakan proses pengeluaran
partikel padat atau teetesan cairan melalui membran sel.
2.4. Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan terdiri dari
jaringan epidermis, penyongkong, parenkim dan pengangkut.
a. Jaringan
epidermis
Merupakan
jaringan kulit yang tersusun atas sel-sel berbentuk poligon pipih memanjang.
Jaringan epidermis memiliki fungsi yaitu sebagai pelindung jaringan dibawahnya.
Berperan penting dalam pertukaran gas, sekresi zat metabolik, serta dalam
penyerapan air.
b. Jaringan
parenkim
Terbentuk
dari sel-sel hidup dengan morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih
melakukan segala kegiatan proses kehidupannya. Fungdi jarinagn parenkim yaitu
tempat fotosintesis mengandung klorofil (krolenkim ) tempat cadangan makanan,
tempat penyimpanan udara dan sebagai alat angkut.
c. Jaringan penyonkong
Berfungsi
menguatkan bagian tubuh terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Jaringan kolenkim terdiri satu macam sel dinding sel berupa oektin seluosa dan
hemiselulosa, tidak berlignin . pad dinding sel mengalami penebalan . jaringan
sklerenkim selnya mati dinding sel menebal terdiri atas lignin. Sklerenkim
dibedakan menjadi dua yaitu serat dan sklereid.
d. Jaringan
pengangkut
Berperan
dalam pengankutan zat uantuk mencangkup keperluan hidup tumbuhan. Jarinagn
pengangkut dibedakan menjadi dua folme dan xilem. Xilem merupakan sel mati dan
memiliki lignin pada dinding selnya berfungsi untuk mengangkut zat hara dari
akar menuju daun untuk fotosintesis. Folem berfungdi mengangkut hasil fotosintesis
dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
2.5. Organ tumbuhan
Organ tumbuhan merupakan
kumpulan jaringan tumbuahan yang memiliki fungsi terterntu. Macam-maca organ
tumbuhan antara lain akar, batang, daun, dan bunga.
Akar merupakan organ tumbuhan
yang berfungsi untuk mencari zat hara, menyimpan cadangan makanan bagian akar
meliputi epidermis, parenkim, endodermis, stele. Akar pada tumbuha dikotol (
akar tunggang ) akar oada tumbuhan mono kotul ( akar serabut).
Batang dibedakan menjadi
bantang dikotil dan batang monokotil. Batang dikotil memiliki kambium sedangkan
batang monokotil tidak memiliki kambium. Batang erfungsi sebagai penopsng tubuh
terdiri dari epidermis, korteks, stele dan empulur.
Daun berfungsi melakukan
fotosintesis tempat melakukanevaporasi tempet pertrukaran CO2 dan O2 . tediri
dari epidermis atas, mesofil, jaringan pengangkut, epidermis bawah dan stomata.
Bunag berfungsi untuk
reproduksi. Terdiri dari mahkota, kelopak, benang sari dan putik.
BAB III
METODOLOGI
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1. Alat dan fungsinya
-
mikroskop : untuk melihat benda tidak
kasat mata
-
kaca preparat dan covernya : untuk
meletak objek yang akan diamati dan menutupnya
-
silet : memotong objek yang akan diamati
-
tissue : untuk membersihkan alat yang
kotor
-
pinset : mengambil objek yang akan
diamati
-
prepararat awetan anatomi : untuk
mempermudah pengamatan
3.1.2.
Bahan dan Fungsinya
-
kapuk
-
daun rhoediscolor
-
bawang
-
alga spyrogra sp
-
wortel
-
kentang
-
kecamba jagung
-
tumbuhan dikotil lengkap
-
tumbuhan monokotil lengkap
-
bunnga mawar, bunga kamboja, bungs
jsgung, bunga sepatu,
-
stek ubi jalar
-
kecamba kacang
-
rimpang jahe kunyit
3.2. Cara Kerja
a. Trikoma kapuk
-
kapuk diambil menggunakan pinset
-
meletakan kapuk pada kaca preparat,
kemudian meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan covernya
meletakan
kaca preparat di meja mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
b.
Empulur singkong
-
akar singkong diiris melintang
menggunakan silet
-
meletakan irisan akar singkong pada kaca
preparat, kemudian meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan
covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
c.
Sel Epidermis Bawang Merah
-
bawang merah diiris melintang
menggunakan silet
-
meletakan irisan bawang merah pada kaca preparat, kemudian meneteskan air
pada kaca preparat dan menutup dengan covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
d. Daun
Rhoediscolor
-
. Daun Rhoediscolor diiris melintang
menggunakan silet
-
meletakan irisan Daun Rhoediscolor pada kaca preparat, kemudian meneteskan air
pada kaca preparat dan menutup dengan covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
e. Alga Spirogyra Sp
-
Alga Spirogyra Sp daun diiris melintang
menggunakan silet
-
meletakan irisan Alga Spirogyra Sp pada
kaca preparat, kemudian meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
f. pengamatan
anatomi batang rumput
-
batang rumput diiris melintang
menggunakan silet
-
meletakan irisan batang rumput pada kaca
preparat, kemudian meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan
covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
g. pengamatan
anatomi batang mint
-
batang mint diiris melintang menggunakan
silet
-
meletakan irisan batang mint pada kaca preparat, kemudian
meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
h. pengamatan
daun jagung
-
daun jagung diiris melintang menggunakan silet
-
meletakan irisan daun jagung pada kaca
preparat, kemudian meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan
covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
i.
pengamatan anatomi pada daun mint
-
daun mint diiris melintang menggunakan silet
-
meletakan irisan daun mint pada kaca
preparat, kemudian meneteskan air pada kaca preparat dan menutup dengan
covernya
-
meletakan kaca preparat di meja
mikroskop dan menjepit menggunakan penjepit
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
j.
pengamatan anatomi pada serbuk palem
dang bunga sepatu
-
mengambil serbuk palem dang bunga sepatu
-
meletakan pada gelas objek
-
meneteskan aquades dan ditutup covernya
-
mengamati dibawah mikroskop dengan
perbesaran sedang
-
mencatat dan menggambar hasil pengamatan
k.
mengamati morfologi akar, batang,daun, bunag tumbuhan dikotil dan monokotil
-
mengambil masing-masing tumbuhan dari
dikotil dan monokoptil
-
mengamati morfologi akar, batang daun
tumbuhan dikotil dan monokoyil
-
menggambar hasil pengamatan
IV.
HASIL &PEMBAHASAN
4.1. Hasil pengamatan
4.1.1. struktur jaringan epidermis
Nama preparat : daun rhoediscolor
Perbesaran 10 x 10
|
Nama preparat : bawang merah
Perbesaran : 10x10
|
Nama preparat : alga spirogyra
Sp.
Perbesaran 10x10
|
Nama preparat : trikoma kapuk
Perbesaran : 10x10
|
4.1.2. struktur anatomi batang
Nama
preparat : batang mint
Perbesaran
: 10x10
|
Nama
preparat : batang rumput
Perbesaran
: 10x10
|
4.1.3. struktur ana tomo akar dikotil dan monokotil
Nama
preparat : akar singkong
Perbesaran
: 10x10
|
nama
preparat : akar jagung
perbesaran
: 10x10
|
4.1.4. struktur anatomi daun dikotil dan monokotil
Nama
prerparat : daun jagung
Perbesaran
: 10x10
|
Nama
preparat : daun mint
Perbesaran
: 10x10
|
4.1.5. pengamatn organ daun tumbuhan monokotil dan
dikotil
4.1.5. pengamatn organ batang tumbuhan monokotil dan
dikotil
4.1.5. pengamatn organ akar tumbuhan monokotil dan
dikotil
4.1.5. pengamatn organ bunga tumbuhan monokotil dan
dikotil
4.2. Pembahasan
Perbedaan berkas pengangkut ( xilem dan floem ) pada
akar, batang dan daun adalah sebagai
berikut :
No
|
Akar
|
Batang
|
Daun
|
1.
|
Tidak
ada empulur
|
Ada
empulur
|
Perbedaan
daun monikotil dan dikotil adalah dalam hal distribusi urat daun atau vena .
pada dikotil vena utama biasanya ditengah daun menyebar dengan pola
silang-menyilang dikenal. Sebagai vensijala. Pada monokotil terdapat pola
teratur venasi paralel dimana yang
mirip membujur secara paralel disepanjang daun
|
2.
|
Xilem
dan floem berselang seling
|
Floem
ada diluar xilem
|
|
3.
|
Xilem
dan floem tersebara
|
Floem
dan xilem sekunder berkembang kebagian tepi
|
|
4.
|
Kambium
periskel
|
Kambium
vaskuler
|
|
5.
|
Tidak
Ada jejari vaskuler
|
Ada
jejari veskuler
|
|
6.
|
Ada
endodermis
|
Tidak
ada endodermis
|
|
7.
|
Ada
Pita kaspari dan sel-sel tembusan
|
Tidak
Ada Pita kaspari dan sel-sel tembusan
|
|
8.
|
Korteks
tebal
|
Korteks
tipis
|
|
9.
|
Sklerenkim
ada dikorteks luar
|
Sklerenkim
ada dikorteks dalam
|
|
10.
|
Sklerenkim
ada dikorteks luar
|
kolenkim
ada dikorteks luar
|
|
11.
|
Periderem
sulit terlihat atau tidak ada sama sekali
|
Periderem
tampak jelas
|
Benang sari terdiri atas filamen (tangkai
sari) dan anthera (kotak sari) dibagian distalnya. Anthera dibagi menjadi dua
lobus yang menempel dan bersambung dengan filamen. Satu lobus berisi serbuk sari dalam dua lobus
terdapat 4 kantung sari yang berpasangan.
Perbedaan umbi akar dan umbi batang. Umbi
batang menyipan cadangan makanan pad abatang, umbi batang mempun yai tunas.
Sedangkan umbi akr menyimpan cadangan makanannya pad akar dan tidak mempunyai
tunas.
Perbedaan morfologi akar,batang, dau dan
bunga tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan dikotil duannya menyirip dan menjari.
Batangnya berkambium dan perkas pengankut melingkar, akarnya tunggang, bunagnya
kelipatan 2, 4 dan lima. Pada tumbuhan monokotil daunya sejajar dan melengkung,
batangnya tidak berkambium dan berkas pengangkutnya tersebar, akarnya serabut,
bunganya kelipatan tiga.
Perbedaan sel epidermis bawang merah,trikoma
dan rhoediscolor. Pada sel epidermis bawang merah berwarna ke ungu berbentuk
ppih, tersusun sangat rapat. Pada sel epidermis daun rhoediscolor berwarna ungu
selnya tertutup rapat berbentuk poligon ( segi 6) pada sel epidermis trikoma
bentuknya memanjang berbentuk lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding
sel.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada sel epidermis bawang merah berwarna ke
ungu berbentuk ppih, tersusun sangat rapat. Pada sel epidermis daun
rhoediscolor berwarna ungu selnya tertutup rapat berbentuk poligon ( segi 6)
pada sel epidermis trikoma bentuknya memanjang berbentuk lumen sel. Perbedaan
morfologi akar,batang, dau dan bunga tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan dikotil
duannya menyirip dan menjari. Batangnya berkambium dan perkas pengankut
melingkar, akarnya tunggang, bunagnya kelipatan 2, 4 dan lima. Pada tumbuhan
monokotil daunya sejajar dan melengkung, batangnya tidak berkambium dan berkas
pengangkutnya tersebar, akarnya serabut, bunganya kelipatan tiga.
5.2. saran
Setelah
melakukan pengamatan diharapkan agar mahsiswa mampu negidetifikasi anatomi dan
morfologi tumbuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
-
widiyanto bayu. 2017. Diktat praktikum
biologi fkip prodi pendidikan ipa ups tegal.
-
geogerH.eried,george.j.hadmenos.sachum’s
outlines biologi edisi kedua.penerbit erlangga
http://gurupendiddikan.com/sel-tuumbuhan-pengertian-jenis-karakteristik-daun-struktur-beserta-fungsinya-secara-lengkap/
Komentar
Posting Komentar