artikel tingkat pemahaman belajar peserta didik berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
ARTIKEL
TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERDASARKAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
Disusun oleh :
Faqihatun Isma (
1816500014)
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam proses pendidikan ada beberapa unsur yang
terdapat didalamnya seperti pendidik dan
peserta didik. Diantara keduanya saling berhubungan. Namun yang sangat
berperan dalam proses pembelajarn yaitu pendidik. Pendidik merupakan seseorang
yang akan mengajarkan sebuah materi kepada peserta didik. Disini pendidik
dituntut untuk mempunyai skill yang memumpuni agar proses pembelajaran yang
dilakukan bisa berjalan dengan baik. Bukan hanya mengusai seluruh konsep
pembelajaranya tetapi harus bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
tidak membosankan dan menjadikan peserta didik memahami sebuah materi sehinggan
dibutuhkan ide-ide kreatif untuk merealisasikannya.
Setiap peserta didik memepunyai tingkat
pemahaman dalam sebuah materi yang berbeda. Mulai dari yang mudah memahami
sampai yang sangat sulit untuk memahaminya.Terkadang seorang pendidik masih
belum dapat menenutkan solusi yang tepat untuk membuat peserta didiknya faham
terhadap yang pendidik sampaikan. Hal ini terjadi karena pendidik belum
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman peserta didik.
Maka dalam artikel ini akan dibahas apa
sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman peserta didik agar
pendiddik dapan menentukan solusi yang tepat untuk membuat peserta didiknya
dpat memahami apa yang dia sampaikan.
1.2.Tujuan
Ø Faktor
ekternal yang mempengaruhi tingkat pemahaman peserta didik?
Ø Faktor
internal yang mempengaruhi tingkat pemahaman peserta didik?
Ø Model
pembelajaran yang tepat untuk peserta didik?
Ø Ciri
– ciri peta konsep ?
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.
Faktor Internal Yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Peserta Didik
Faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri peserta didik. Faktor internal terdiri dari kecerdasan,
bakat, Motifasi belajar metode belajar.
a. Kecerdasan
Kecerdasan dasar yang dimiliki seseorang berbeda
beda ada yang dari lahir di anugrahkan dengan kecerdasan yang tinggi tetapi ada
juga yang memang dari lahir mempunyai kecerdasan yang kurang. Sehingga
kecerdasan dapat mempengaruhi prestasi
peserta didik.
b. Bakat
Bakat merupakan sesuatu hal yang sudah di punya oleh
seseorang. Bakat tersebut harus terus di asah Namun, terkadang seseorang tidak
dapat mengembangkan bakat yang ada pada dirinya yang mengakibatkan bakat
tersebut hilang.
c. Motifasi
belajar
Motifasi
belajar yang dimiliki oleh seorang peserta didik ada yang rendah dan ada
yang tinggi. Peserta didik yang mempunyai motivasi belajar tinggi, berarti
mereka sudah menyadari tanggung jawab yang sudah dimilikinya. Yaitu belajar
sehinggah tanpa di suruh untuk belajar, maka peserta didik tersebut sudah
melakuaknnya. Berbeda dengan peserta didik yang mempunyai motivasi belajar yang
rendah. Mereka belum menyadari tanggung jawab yang dimilikinya sehingga mereka
jarang sekali belajar. Mereka yang seperti ini harus ditumbuhkan motivasinya
agar semangat belajrnya keluar
d. Metode
belajar
Model belajar dapat menentukan tingkat
pemahana seorang peserta didik. Salah satunya metode belajar yang kurang
tepat. kebanyakan peserta didik
menggunakan metode hafalan dan langsung membaca materi secara keseluruan.
Kegiatan menghafal merupakan proses kemampuan kognitif dasar yang perlu
dimiliki oleh siswa, namun belum mampu mengasah proses berpikir siswa.Sehingingga
metode menghafal dan membaca keseluruhan materi di anggap kurang efektif.
Sehingga,
dibutuhkan sebuah model pembelajaran yang simpel mencangkup seluruh materi dan
mudah difahami oleh peserta didik. Salah satu perangkat pembelajaran yang
banyak diaplikasikan untuk memetakan pengetahuan siswa terhadap konsep yang
dipahami adalah peta konsep. Peta konsep merupakan produk perangkat pembelajaran
yang telah dikembangkan oleh Joseph D. Novak dan D.B. Gowin sejak tahun 1984.
Kemunculan ide perangkat pembelajaran peta konsep pada saat itu didasari oleh
teori kognitif yang dikembangkan oleh Ausubel (1968), ia mendeskripsikan bahwa
pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa merupakan faktor penting yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Penggunaan peta konsep dalam pembelajaran telah banyak dilakukan. Dalam pembelajaran
sains, khususnya biologi, peta konsep dapat digunakan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa dalam menguasai konsep materi atau topik yang dibelajarkan. Bahkan
sebagian besar buku teks biologi yang digunakan di sekolah banyak yang
mengaplikasikan peta konsep sebagai diagram penguasaan konsep.
Media
pendidikan terdiri dari metode, alat dan teknik yang akan di gunakan memperrmudah interaksi
antara pendidik dan peserta didik.Maksudnya adalah bahwa di dalam memberikan
pengajaran, seorang guru membutuhkan perantara berupa media yang dapat
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, agar pesan
materi yang diberikan dapat diterima dengan baik oleh siswa. Adapun media yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah media peta konsep.
Ciri-ciri
peta konsep :
- peta konsep terdiri dari proposisi
- peta konsep merupakan gabungan dari
beberapa proposisi
- peta konsep dibuat dari materi yang umum
ke yang khusus
- peta konsep mencangkup seluruh materi
yang akan di bahas
2.2.
Faktor eksternal Yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Peserta Didik
Adapun faktor external adalah faktor
yang berasal dari luar pesrta didik. Terdiri dari faktor lingkungan dan faktor
instrumen.
a. faktor
lingkungan
faktor lingkungan terdiri dari lingkunagn keluarga
dan lingkungan masyarakat
-
lingkungan keluarga
Keluarga merupakan tempat pertamakalinya seorang anak
bersosialisai, belajar mengenal orang lain belajar berbagai macam hal. Keluarga
dapat mempengaruhi tingkat pemahaman peserta didik. Jika seorang anaka berasal
dari keluarga berpendidikan biasanya anak tersebut mempunyai tingkat pemahaman
yang tinnggi hal ini terjadi karena kelurga tersebut dapat memancarka energi
positif untuk anaknaya contohnya dapat membantu pelajaran apa yang tidak di
fahami oleh anaknya.
-
lingkungan masyarakat
lingkungan
masyarakat merupakan tempat belajar kedua setelah lingkungan keluarga jika
lingkungan tersebut merupakan lingkunagn yang sehat. Sehat di sini maksudnya warganya
baik ramah memiliki daya berfikir yang positif sehingga dapat mendorong
seseorang anak untuk belajar.
b. faktor
instrumen
faktor instrumen
terdiri dari program studi fasilitas dan guru.
a. Program
Studi
Program
studi yang ada di sekolahan berpengaruh terhadap peserta didik. Semakin banyak
program studi yang di ajarkan maka akan semakin banyak ilmu yang di dapat oleh
peserta dididk
b. Fasilitas
Fasilitas yang ada disekolah sangat
berpengaruh terhadap proses belajar mengajar yang di lakukan oleh peserta didik
dan pendidik. Jika suatu sekolah memiliki fasilitas yang lengkap maka proses
pembelajaran akan lebih optimal karena didikung dengan fasilitas yang lengkap.
Namun jika suatu sekolah kekurangan fasilitas hal ini dapat menghambat proses
blajar mengajar.
c. Guru
Guru
merupakan unsur yang paling utama . guru yang mengatur jalannya proses
pembelajaran di suatu kelas. Jadi guru di tuntut harus mempunyai kemampuan
membuat pembelajaran lebih menyenangkan sehingga lebih mudah di fahami oleh
peserta didik.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Faktor yang mempengaruhi
tingkat pemah]anam peserta didik dibagi menjadi 2 yaitu faktor ekternal dan
faktor internal. Faktor ekternal adalah faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik. Faktor eksternal terdiri atas
faktor lingkungan ( lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat) dan
faktor instrumen ( program studi, fasilitas, guru ). Faktor internal adalah
faktor yang berasal dari diri peserta didik. Faktor internal terdiri atas kecerdasan bakat metode belajar dan motifasi
belajar. Kemudian metode belajar yang tepat yaitu menggunakan metode peta
konsep. Ciri-ciri metode peta konsep adalah - peta konsep terdiri dari
proposisi peta konsep merupakan gabungan dari beberapa proposisi peta konsep
dibuat dari materi yang umum ke yang khusus peta konsep mencangkup seluruh
materi yang akan di bahas.
3.2. Saran
Ketika
akan mengajar terlebih dahulu harus mengetahui faktor-faktor yang dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik sehingga materi yang di sampaikan mudah
diterima.
DAFTAR
PUSTAKA
Prastowo, T.
(2016). Strategi Pengajaran Sains dengan Analogi Suatu Metode Alternatif
Pengajaran Sains Sekolah. Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya, 1(1).
Yuniati, S.
(2012). Peta Konsep (Mind Mapping) dalam Pembelajaran Struktur Aljabar. Gamatika,
3(2).
Wahyudin,
A., & Fithrona, A. (2007). EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Dinamika Pendidikan, 2(1).
Ismail, M.,
Laliyo, L. A., & Alio, L. (2013). Meningkatkan Hasil Belajar Ikatan Kimia
Dengan Menerapkan Strategi Pembelajaran Peta Konsep Pada Siswa Kelas X di SMA
Negeri I Telaga. Jurnal Entropi, 8(01).
Rahayuningsih,
R., Masykuri, M., & Utami, B. (2012). Penerapan Siklus Belajar 5E (Learning
Cycle 5E) Disertai Peta Konsep Untuk Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil
Belajar Kimia Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan Kelas XI Ipa Sma
Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK),
1(1), 51-58.
Sutrasmawati,
E. (2008). MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN
MELALUI METODE PEMBELAJARAN PETA KONSEP (MIND MAPPING). Dinamika Pendidikan,
3(1).
Kusuma, M. (2016). PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PETA
KONSEP UNTUK MENGEVALUASI PROSES BERPIKIR PADA TOPIK ANIMALIA. PANCASAKTI
SCIENCE EDUCATION JOURNAL, 1(1).
Rezeki, R.
D., Nurhayati, N. D., & Mulyani, S. (2015). Penerapan Metode Pembelajaran
Project Based Learning (PjBL) Disertai Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan
Prestasi Dan Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Redoks Kelas X-3 SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 4(1),
74-81.
Asminah, D. R. (2010). Pembelajaran fisika dengan metode
inkuiri terbimbing dan inkuiri training ditinjau dari kemampuan awal dan
aktivitas siswa (Doctoral dissertation, Universitas Sebelas Maret).
Wahyudi, A.
(2014). Influence of Concept Maps in Guided Inquiry Learning Reasoning Ability
Judging from Grade XI. Jurnal Pendidikan Sains (JPS), 1(3),
237-242.
Wardhani, A.
I., Masykuri, M., & Utami, B. (2014). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif
Model Think Pair Share (TPS) Menggunakan Strategi Peta Konsep Dan Peta Pikiran
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Materi Ikatan Kimia Kelas XI SMA Negeri 1
Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Kimia, 3(2),
36-44.
https://www.google.co.id/search?q=METODE+PEMBELAJARAN+INKUIRI&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj874yUsf7TAhWEtI8KHa_7C6IQ_AUICygC&biw=1366&bih=662#imgrc=8K-60_zzWKbvKM:
Komentar
Posting Komentar